Minggu, 16 Maret 2025

Fokus Isi


Dulu sudah pernah kujelaskan tentang Inner Power, sesuatu yang membedakan orang-orang yang kharismatik, disegani, berwibawa dengan yang tidak.
Sekarang, baca pelan-pelan.

Ini, adalah tentang "isi"
Benar, orang memang melulu menilai luarnya dulu baru dalamnya. Sampul dulu, bungkus dulu, baru nanti jika dilanjut bahas isi. Dari sini nampak banyak orang percaya bahwa orang yang gudluking pasti hidupnya lebih lancar.

Mari kita anggap itu benar, sebentar saja.
Sampul atau topeng yang dipoles sedemikian rupa, sejauh yang sudah kulihat, tidak jarang memang efektif, tapi juga seringkali gagal lalu terkuak akhirnya kalau lagi apes. Sedangkan "isi" sulit menguap ke udara lalu hilang begitu saja. Bahkan jika dibungkus rapat pun, "isi" memang tidak nampak, menjadi tersembunyi, tapi wujud "isi" tidak bisa berubah hanya karena itu dibungkus sesuatu.

Seharusnya kalian sudah tahu sendiri, betapa banyak orang yang sok pintar akhirnya ketahuan juga bodohnya. Orang yang curang ketahuan juga. Para munafik, pembohong, semuanya. Mudahnya, bangkai mau dibungkus pakai apa juga pada akhirnya tetap tercium busuknya. Wujud, entitasnya sebagai bangkai bisa disembunyikan sementara, tapi tidak bisa diubah hanya karena dibungkus dengan sesuatu yang indah. 

Bisa dimengerti ya..
Sekarang, "isi" punya dimensi yang lebih dalam.

Kubahas lain kali terkait "isi" ini. Yang ingin kusampaikan sekarang adalah: jaga, rawat dan percantik "isi" ini.

Sederhana saja: pokoknya belajar yang giat. Banyak baca, hafalan, mengisi diri dengan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin. Jika "isi" itu baik, kuat, sudah, tidak perlu ngemis penghormatan. Duduk diam saja orang bisa segan.

Fokus meng-"isi" diri sendiri.
Saya tidak bercanda. Jika "isi" itu busuk, kamu akan jatuh cepat atau lambat. Maka, bersihkan hati dari iri dengki dst. Jangan jadi orang yang mudah marah dan baperan. Jadilah disiplin, jujur, bersih dan wangi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pergi ke mana cita-cita itu?

Anak manusia alaminya lahir dan tumbuh besar bersama impiannya. Coba tanya anak kecil. Mereka pasti punya, terlepas apakah itu logis atau ti...